Kamis, 16 Oktober 2014

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA SKRIPSI



Matakuliah:
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA


LAPORAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARYA TULIS ILMIAH (SKRIPSI) MILIK ROSMAWATI ANGKATAN 2007











Oleh
Nilu Pepri Susanti                                                                             A 111 09 009
Nispa
Junisa
Henilda
Nurtini






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
JURUSAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
APRIL 2012


DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL  ......................................................................................... 1
DAFTAR ISI  .................................................................................................         2

BAB. I       PENDAHULUAN........................................................................         3
1. Latar Belakang .........................................................................         3
2. Rumusan Masalah  ....................................................................         6
3. Tujuan Penelitian   ............................................................................ 6
4. Manfaat Penelitian   ......................................................................... 6
              
BAB. II      KAJIAN PUSTAKA ...................................................................        8
   1. Kajian Pustaka .........................................................................        7
2. Hipotesis Tindakan……………………………………………
BAB. III   METODE PENELITIAN.................................................................... 10
 1. Pendekatan dan Jenis Analisis   ....................................................... 10
 2. Instrument Penelitian……………………………………………      10
3. Prosedur Penelitian …………………………………………….      12
4. Analisis Data……………………………………………………     12
BAB. IV   HASIL ANALISIS........................................................................     13       
 A. Hasil Penelitian   .......................................................................      13

BAB. V   PENUTUP.......................................................................................      21      
A.    Kesimpulan.................................................................................       21
B.     Saran...........................................................................................       22

Daftar Pustaka....................................................................................................... 23     



BAB 1
PENDAHULUAN
1.       LATAR BELAKANG
Bahasa memiliki memiliki arti penting bagi kehidupan manusia yang ditunjukkan dengan keberadaannya sebagai alat komunikasi. Dalam berkomunikasi, manusia dapat menggunakan bahasa secara lisan ataupun tulisan. Dalam berbahasa secara tulis (ilmiah), seorang penulis  dituntut memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan berbahasa secara lisan. Hal ini dimaksudkan agar ide atau gagasan yang disampaikan kepada pembaca dapat dipahami secara tepat dengan tidak mengabaikan kaidah kebahasaan. Demikian pula halnya dengan pemakaian bahasa Indonesia tulis.
Pemakaian bahasa Indonesia tulis yang tidak benar disebut kesalah berbahasa. Kesalahan berbahasa meliputi kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, fonologi, morfologi, sintaksi serta penyusunan paragraf. Kesalah penggunaan tanda baca misalnya penempatan tanda  titik atau tanda koma yang tidak tepat. Selanjutnya kesalahan ejaan meliputi kesalahan penulisan unsur serapan, kesalahan penulisan huruf kapital, dll. Tarigan dan Suliastianingsih (1998) mengemukakan bahwa kesalahan berbahasa dalam bidang fonologi meliputi perubahan pengucapan fonem, penghilangan fonem, penambahan fonem, dan perubahan bunyi diftong menjadi bunyi tunggal atau fonem tunggal.  Kesalahan berbahasa dalam bidang morfologi, menurut Badudu (1982) dan Tarigan dan Sulistyaningsih (1979) terbagi atas tiga kelompok: (a) kesalahan afiksasi, (b) kesalahan reduplikasi, (c) kesalahan pemajemukan. Masih menurut Tarigan dan Sulistyaningsih (1979) dan Semi (1990) mengemukakan bahwa kesalahan berbahasa dalam bidang sintaksis meliputi: kesalahan frasa, kesalahan klausa, dan kesalahan kalimat. Sedangkan kesalahan yang sering terjadi dalam penyusunan paragraf adalah penulis sering menyalahi prinsip dalam penyusunan paragraph. Prinsip-prinsip penyusunan paragraf adalah
a.       Prinsip Kesatuan  (Unity/Unitas), maksudnya setiap paragraf mengandung satu gagasan pokok (ide pokok).
b.      Prinsip Kepaduan (Koherensi), maksudnya Setiap paragraf haruslah merupakan kumpulan kalimat yang saling berhubungan secara padu, tidak berdiri sendiri atau terlepas satu sama lain.
c.       Prinsip Kelengkapan, maksudnya paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik. Dikatakan tidak lengkap jika tidak dikembangkan atau hanya diperluas dengan pengulangan-pengulangan.
Adapun latar belakang terjadinya kesalahan berbahasa Indonesia sangat beragam, seperti interferensi sampai dengan kompetensi penulis terhadap bahasa Indonesia. Interferensi yang ada dalam karya tulis ilmiah bisanya disebabkan oleh kebiasaan penulis.  Interferensi tersebut misalanya perubahan, penambahahan, atau pengurangan fonem dalam satu kata yang disebut dengan kesalahan fonologi. Dalam bahasa lisan hal ini mungkin tidak terlalu kelihatan namun dalam bahasa tulis hal ini nampak benar. Kesalahan fonologi tersebut meski kelihatannya berupa kasalah kecil tetapi di sisi bisa menyebabkan munculnya makna yang berbeda dari yang dimaksud oleh penulis. Kesalahan kopetensi tersubut dilatarbelakangi oleh pengetahuan penulis terhadap ilmu kebahasaan.
Untuk itu, penelitian ini dimaksudkan untuk: 1) mendeskripsikan bentuk-bentuk kesalahan berbahasa Indonesia pada karya tulis mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra  Indonesia dan Daerah, 2) mengemukakan alternatif perbaikan masing-masing kesalahan berbahasa tersebut. Adapun objek penelitiannya adalah karya tulis berupa sekripsi milik Rosmawati. Rosmawati adalah salah satu mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra  Indonesia dan Daerah.
1.1  RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan masalahnya adalah;
1.1.1        Apakah bahasa lisan dapat mempengaruhi bahasa tulis (interferensi)?
1.1.2        Bagaimanakah tingkat kopetensi berbahasa mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra  Indonesia dan Daerah dalam hal menulis karya ilmiah (Rosmawati, angkatan 2007)?
1.2  TUJUAN PENELITIAN
1.2.1        Mendeskripsikan bentuk-bentuk kesalahan berbahasa pada karya tulis mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra  Indonesia dan Daerah dalam hal menulis karya ilmiah (Rosmawati, angkatan 2007).
1.2.2        Menemukan perbaikan atas kesalah-kesalahan berbahasa pada jarya tulis mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra  Indonesia dan Daerah dalam hal menulis karya ilmiah (Rosmawati, 2007).
1.3   MANFAAT PENELITIAN
Hasil dari Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini diharapkan dapat mempunyai manfaat sebagai berikut :
1.3.1        Bagi mahasiswa, yakni hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang keterampilan berbahasa terutama dalam proses penulisan.
1.3.2        Bagi dosen/tenaga pendidik, yakni hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa.





















BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
1.      KAJIAN PUSTAKA
Dalam proses komunikasi perlu menggunakan bahasa tulis yang benar dengan kaidah ketatabahasaan yang ada. Hal ini agar gagasan dan ide-ide inovatif yang hendak disampaikan kepada orang lain dapat dipahami secara efektif. Agar hal itu dapat terwujud, dibutuhkan kopetensi serta ketelitian dalam proses penulisan. Ada satu alternatif agar seorang penulis dapat terus mengasah kopetensi dan ketelitiannya dalam proses menulis. Alternative pembelajaran tersebut adalah menganalisis tulisan yang telah ada.
Dalam menganalisis kesalahan berbahasa pada karya tulis ilmiah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni, penggunaan tanda baca, ejaan, fonologi, morfologi, sintaksis dan penyusunan paragraf. Maka dengan menanganalisis kesalahan berbahasa kita telah mempelajari berbagai aspek dalam tata bahasa.
Penggunaan tanda baca dan ejaan telah diatur dalam EYD (ejaan yang disempurnakan). Setiap penulis diharapkan menguasai materi dalam buku EYD. Sehingga setiap makna sebuah kalimat dapat dimengerti oleh pembaca serta tidak terjadi makna ganda.
Menurut Kridalaksana (1982:45) fonologi adalah bidang dalam linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya, fonemik.  Sedangkan Alwasilah (1983) menyatakan bahwa fonologi adalah salah satu bidang tatabahasa yang membahas bunyi-bunyi bahasa tertentu, misalnya bahasa Indonesia dalam rangka mempelajari fungsi bunyi untuk membedakan atau mengidentifikasi kata-kata tertentu.Analisis kesalahan berbahasa dalam bidang fonologi, menurut Tarigan dan Suliastianingsih (1998) adalah perubahan pengucapan fonem, penghilangan fonem, penambahan fonem, dan perubahan bunyi diftong menjadi bunyi tunggal atau fonem tunggal.
            Penghilangan fonem misalnya pada /khusus/ menjadi /kusus/. Penambahan fonem misalnya /batin/ menjadi /bathin/. Sedangkan perubahan bunyi diftong misalnya /jadual/ menjadi /jadwal/.
Selanjutnya  analisis kesalahan berbahasa dalam bidang morfologi, menurut Badudu (1982) terbagi atas tiga kelompok yakni kesalahan afiksasi,  kesalahan reduplikasi, dan kesalahan pemajemukan.  Kesalahan bidang afiksasi, seperti: afiks yang luluh, tidak diluluhkan, afiks yang tidak luluh, diluluhkan, morf men- disingkat n. Morfem  meny- disingkat ny, morfem  meng disingkat ng, morfem menge- disingkat nge. Proses reduplikasi, seperti pengulangan bentuk dasar yang salah. Sedangkan  proses pemajemukan, seperti kata majemuk yang seharusnya disatukan penulisannya tetapi dipisahkan, kata majemuk yang   seharusnya dipisahkan penlisannya tetapi disatukan.
Analisis berikutnya yakni pada tataran sintaksis. Semi (1990) mengemukakan bahwa kesalahan berbahasa dalam bidang sintaksis meliputi: kesalahan frasa, kesalahan klausa, dan kesalahan kalimat. Kesalahan frase misalnya pengunaan kata depan tidak tepat misalnya /di masa itu/ seharusnya /pada masa itu/.  Kesalahan klausa misalnya penambahan preposisi di antara kata kerja dan objeknya dalam klausa aktif.  Dalam klausa aktif seharusnya antara kata kerja dan objeknya tidak diantarai modalitas atau kata keterangan tertentu. Hal ini supaya tanpak  hubungan yang erat antara predikat dan objek dalam suatu klausa. Contoh kesalah klausa tersebut adalah “ Rakyat mencintai akan pimpinan yang jujur” seharusnya “Rakyat mencintai pemimpin yang jujur”. Sedangkan kesalahan kalimat adalah ketidakefektifan sebuah kalimat. Adapun kalimat yang efektif adalah kalimat yang mengandung kesepadanan dan kesatuan kalimat, kehematan, dan kevariasian.
Kalimat yang mengandung kesepadanan dan kesatuan artinya kalimat tersebut telah memiliki unsur-unsur kalimat atau paling tidak mengandung subjek dan predikat. Sedangkan kalimat yang hemat artinya dalam kalimat efektif diberlakukan kehematan dalam pemakaian kata, frase dan unsure-unsur laianya yang tidak diperlukan.
2.      HIPOTESIS KOGNITIF
Berdasarkan uraian sebelumnya maka kesalahan berbahasa dapat diminimalisir dengan menganalisis kesalahan berbahasa pada karya tulis ilmiah yang ada. Karena dengan menganalisis kita telah belajar secara nyata.

















BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bagian ini dikemukakan berturut-turut tentang: (1) pendekatan dan jenis analisis, (2) instrumen analisis, (3) prosedur pengumpulan, dan (4) analisis data.
1.       Pendekatan dan Jenis Analisis
Pendekatan merupakan cara mendekati, mengamati, menganalisis, dan menjelaskan suatu fenomena yang berhubungan erat dengan tujuan penelitian (Widjayanti, 2006:28). Pendekatan yang digunakan dalam analisis ini adalah pendekakatn kualitatif. Pendekatan kualitatif menyarankan bahwa analisis yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan pada fakta yang ada pada skripsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan daerah, FKIP di Universitas Tadulako, yakni skripsi milik Rosmawati angkatan 2007.
Adapun jenis data yang ada pada skripsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan daerah, FKIP di Universitas Tadulako, yakni skripsi milik Rosmawati angkatan 2007.  Data berupa skripsi tersebut  merupakan suatu dokumen.  Data inilah yang akan dikaji. Dengan demikian, analisis ini berjenis studi dokumen. Studi dokumen ini digunakan untuk menganalisis kesalahan berbahasa.
Selain itu, analisis ini mempunyai beberapa karakteristik. Pertama, bersifat deskriptif artinya, analisis ini bermaksud mendeskripsikan bentuk kesalahan-kesalahan berbahasa dalam kripsi dengan tanpa memberikan perlakuan dalam bentuk apa pun pada sumber data. Analisis ini bersifat deskriptif karena analisis terhadap kesalahan-kesalaan berbahasa pada sumber data.
Kedua, analisis ini bersifat alamiah, maksudnya analisis ini dilakuakan dalam situasi yang alami dan wajar. Di sini penulis hanya mencatat data seperti apakah  bentuk kesalahan berbahasa pada skripsi milik Rosmawati angkatan 2007,  mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan daerah, FKIP di Universitas Tadulako.
Analisis ini bersifat induktif, artinya analisis ini tidak  bermaksud mengkaji hipotesis yang dirumuskan sebelumnya. Namun, analisis ini dimaksudkan untuk menarik kesimpulan dengan berdasarkan data yang diambil dari skripsi milik Rosmawati angkatan 2007,  mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan daerah, FKIP di Universitas Tadulako.
2.      Instrumen Analisis
Dalam analisis kualitatif ini penulis memulai dengan mengumpulkan data. Menganalisis berbagai kesalahan dengan petunjuk dari berbagai referensi ketatabahasaan. Mengorganisaikan kesalahan berbahasa dalam sebuah tabel. Dalam tabel tersebut penulis juga mengemukakan alternatif perbaikan.
a.       Pengumpulan Data
Pada bagian ini akan dikemukakan: (1) data dan sumber data analisis, dan (2) teknik pengambilan data.
(1)   Data dan Sumber Data Analisis
Data analisis ini adalah tanda baca, ejaan, tataran fonologi, tataran morfologi, tataran sintaksis, dan penyusunan paragraf. Selanjutnya dalam analisis ini bersumber dari skripsi milik Rosmawati angkatan 2007,  mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan daerah, FKIP di Universitas Tadulako.
(2)   Teknik Pengambilan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah teknik membaca berulang-ulang dan pencatatan. Membaca berulang-ulang maksudnya mengamati dan mencatat dengan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki. Dalam hal ini kesalahan-kesalahan berbahasa   pada skipsi milik Rosmawati angkatan 2007,  mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan daerah, FKIP di Universitas Tadulako.
3.       Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumplan data dalam analisis ini dilakukan dengan berkelompok. Pembagian kerja berdasarkan jumblah halaman dalam skripsi. Setelah menganalisis secara terpisah, penulis yang merupakan sebuah tim kembali mendiskusikan hasil analisis untuk diuji kebenaranya. Sehingga kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca berulang-ulang atau memperhatikan setiap wacana yang ada pada skripsi milik Rosmawati angkatan 2007, seorang mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan daerah, FKIP di Universitas Tadulako. Jika terdapat kesalahan berbahasa pada skripsi tersebut, dicatat dan dimasukan kedalam tabel.
3.5 Analisis Data
Data yang telah diambil kemudian dilakukan analisis secara sistematis. dimasukan dalam sebuah tabel dengan urutan  sesuai halaman dalam skripsi. Selain menganalisis penulis juga mengemukakan alternatif perbaikan kesalahan tersebut. Baik keterangan, kesalahan maupun perbaikan akan diatur rapi dalam sebuah tabel.














BAB IV
HASIL ANALISIS
            KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARYA TULIS

No
Hal.
Paragraf
Jenis kesalahan
Bagian yang salah
Bagian perbaikan
1
IV
1
Fonologi
Paniltia
Panitia
2
IV
1
Ejaan
( S1 )
(S1)
3
IV
1
Ejaan

memo (penulisan judul skripsi)
Memo
4
IV
1
Ejaan
A.
A 111 09 009
5
V
1
Tanda baca
*Paragraf tidak diakhiri tanda titik
*seharusnya diakhiri tanda titik (.)
6
V
2
Tanda baca
*Paragraf diawali tanda titik (.)
*seharusnya tidak ada tanda titik (.)
7
V
2
Fonologi
Diguakan
digunakan
8
V
3
Fonologi
Sehinga
Sehingga
9
VI
1
Fonologi
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga  memperoleh kekuatan baik lahir maupun bathin dalam rangka penyusunan skripsi ini sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan  pada Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis memperoleh kekuatan baik lahir maupun batin dalam rangka penyusunan skripsi ini sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan,  pada Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah.  
10
VII
*poin 4
Fonologi
Sasrta
Sastra
11
VII
*poin 5
Ejaan
bahasa
 (penulisan nama instasi resmi setiap kata diawali huruf kapital)
Bahasa
12
1
1
Fonologi
Mahluk
makhluk
13
1
1
Fonologi
Berkomunkasi
berkomunikasi
14
1
1
Sintaksis  
Dalam komunikasi lisan yang bersifat langsung, pembicara dan lawan bicara  sama-sama hadir pada suatu tempat, misalnya  di rumah, di ruang kerja, atau di tempat perkuliahan, sementara itu komunikasi yang dilakukan melalui telepon, radio, atau televisi merupakan suatu jenis komunikasi yang sifatnya tidak langsung. 
Dalam komunikasi lisan yang bersifat langsung, pembicara dan lawan bicara  sama-sama hadir pada suatu tempat.  Misalnya,  di rumah, di ruang kerja, atau di tempat perkuliaahan. Sementara itu, komunikasi yang dilakukan melalui telepon, radio, atau televisi  merupakan suatu jenis komunikasi yang sifatnya tidak langsung. 
15
2
1
Morfologi
Di era
Diera
16
2
1
Sintaksis
Hal itu disebabkan oleh memo memiliki kelebihan  yang kurang dimiliki media  komunikasi lain.
Hal itu disebabkan karena, memo memiliki kelebihan  yang kurang dimiliki media  komunikasi lain.
17
2
2
 Sintaksis
Tidaklah berlebihan apabila pengajaran memo di tingkat sekolah menengah pertama perlu mendapat perhatian agar  mampu memahami dan mengembangkan bakatnya  dalam menulis surat memo.
Tidaklah berlebihan, apabila pengajaran memo di tingkat sekolah menengah pertama perlu mendapat perhatian agar siswa mampu memahami dan mengembangkan bakatnya  dalam menulis surat memo.
18
2
4
Sintaksis
Dengan demikian penulis tertarik untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 8 Tinombo, yaitu salah satu sekolah menengah pertama yang ada di Tinombo, dengan tujuan  untuk mengetahui kemampuan siswa di kelas VIII SMP Negeri 8 Tinombo dalam menulis surat memo.
Dengan demikian, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 8 Tinombo, yang bertujuan  untuk mengetahui kemampuan siswa di kelas VIII dalam menulis surat memo.
19
4
*poin b
Tanda baca
b. menumbuhakan motivasi, kreatifitas dan minat belajar.
b. menumbuhkan motivasi, kreatifitas, dan minat belajar.
20
4
*poin 3
Sintaksis
3. Bagi sekolah, dapat dijadikan informasi  yang berharga khususnya dalam rangka perbaikan layanan  pembelajaran  bagi siswa  khususnya meningkatkan siswa menulis surat memo.
3. Bagi sekolah, dapat dijadikan informasi  yang berharga khususnya dalam rangka perbaikan layanan  pembelajaran  bagi siswa,  yang bertujuan  untuk  meningkatkan  kemampuan siswa  menulis surat memo.
21
5
1
Sintaksis
Pengertian memo menurut Arifin  (1996:43) adalah salah satu jenis surat yang berisi catatan singkat  tentang pokong persoalan, sedangkan menurut Yunus (2002:6.48) Memo adalah catatan singkat yang diketik atau ditulis  tangan oleh  atasan kepada bawahan tentang pokok persoalan.
Pengertian memo menurut Arifin  (1996:43) adalah salah satu jenis surat yang berisi catatan singkat  tentang pokok  persoalan. Senada dengan itu, menurut Yunus (2002:6.48), memo adalah catatan singkat yang diketik atau ditulis  tangan oleh  atasan kepada bawahan tentang pokok persoalan.
22
6
1
Sintaksis
Yang dimaksud dengan format  memo adalah pola  memo yang ditentukan oleh tata letak posisi bagian-bagian memo.
Adapun  yang dimaksud dengan format memo adalah pola  memo yang ditentukan oleh tata letak posisi bagian-bagian memo.
23
8
*poin 6
 Sintaksis
Tercapai atau tidaknya  maksud  penulis memo, sesuai dengan keinginan penulis memo, bergantung pada  jelas atau tidaknya bagian ini.
Tercapai atau tidaknya  maksud  penulis memo, bergantung pada  jelas atau tidaknya bagian ini.
24
11
1
Fonologi
setian
setiap
25
11
Poin a.
Fonologi
tetang
tentang
26
12
Poin c.
Morfologi
menetapkantingkat
menetapkan tingkat
27
12
Poin c.
Fonologi
priode
periode
28
14
Poin 2
Fonologi
kota
kotak
29
15
1
Fonologi
doperoleh
diperoleh
30
16
1
Sintaksis
Untuk mendapatkan hasil atau nilai baik  secara individual maupun secara klasikal yang diperoleh dari hasil penelitian ini diolah dengan menentukan nilai rata-rata dengan menggunakan cara distribusi frekuensi tunggal.
Untuk mendapatkan hasil atau nilai baik  secara individual maupun secara klasikal yang diperoleh dari hasil penelitian ini diolah dengan menentukan nilai rata-rata yang  menggunakan cara distribusi frekuensi tunggal.
31
16
1
Sintaksis
Yang dimaksud dengan frekuensi tunggal yaitu cara penilaian secara berturut-turut  mulai dari 1 (satu)  sampai dengan yang terakhir sesuai dengan jumblah sampel melalui rumus sebagai berikut:
Adapun Yang dimaksud dengan frekuensi tunggal yaitu cara penilaian secara berturut-turut  mulai dari 1 (satu)  sampai dengan yang terakhir sesuai dengan jumblah sampel melalui rumus sebagai berikut:
32
16

Fonologi
frekunsi
frekuensi
33
17
2
Fonologi
obsrvasi
observasi
34
17
2
Fonologi
prasana
prasarana
35
17
2
Fonologi
diopservai
diobservasi
36
20
1
Morfologi
Sangat sangat baik
Sangat baik
37
20
2
Fonologi
memenejemen
memanajemen
38
20
2
Fonologi
sauna
suasana
39
20
2
Fonologi
memprosentasekan
mempresentasikan
40
20
Poin d.
Sintaksis
metode yang digunakan bervariasi dan sesuai dengan materi diajarkan,
metode yang digunakan bervariasi dan sesuai dengan materi yang diajarkan, 
41
21
Poin g.
 Sintaksis
membuat siswa rasa tertarik untuk menulis memo,
membuat siswa tertarik untuk menulis memo,
42
21
Poin k.
Sintaksis
Menyediakan media,
(huruf kapital digunakan pada huruf pertama setiap kata di awal kalimat)
menyediakan media,
43
21
Poin a.
Ejaan
do’a
doa
44
21
Poin f.
Fonologi
masi
masih
45
21
Poin g.
Fonologi
srhingga
sehingga
46
21
Poin a.
Ejaan
Teknik
teknik
47
21
Poin b.
Ejaan
Menciptakan
menciptakan
48
22
judul
Ejaan
Hasil Observasi Siswa dalam Proses belajar mengajar
Hasil Observasi Siswa dalam Proses Belajar Mengajar

22
1
Ejaan
Observasi
observasi
49
22
1
Ejaan
table
tabel
50
22
judul
Ejaan
Hasil Observasi Siswa dalam Proses belajar Mengajar
Hasil Observasi Siswa dalam Proses Belajar Mengajar
51
23
2
Fonologi
yng
yang
52
23
2
Fonologi
mapun                                
maupun
53
25
1
Ejaan
3 (tiga)
tiga
54
25
judul
Sintaksis
Hasil Evaluasi  Kemampuan Siswa VIII SMP Negeri 8 Tinombo Menulis Surat Memo
Hasil Evaluasi  Kemampuan Siswa Kelas  VIII SMP Negeri 8 Tinombo Menulis Surat Memo
55
26
1
Ejaan
adalah;
adalah
56
26
2
Ejaan
Skor maksimal
Skor Maksimal
57
26
3
Fonologi
frekunsi
Frekuensi


58
29
I
Fonologi
Diggunakan
Digunakan
59
30
I
Fonologi
Kela
Kelas
60
30
Dalam Tabel
Fonologi
Peolehan
Perolehan
61
32
Dalam Tabel
Ejaan
2983
2.983
62
32
2
Sintaksis
Siswa VIII SMP Negeri 8 Tinombo
Siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Tinombo
63
34
1
Sintaksis
Siswa VIII SMP Negeri 8 Tinombo
Siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Tinombo
64
35
2
Ejaan
7.45
7,45
65
35
3
Morfologi
Perminggu
Per minggu
66
36
1
Sintaksi
Kelas IIA 40 orang, IIB 40 orang
Kelas IIA 40 orang, dan IIB 40 orang
67
37
1
Sintaksis
Semakin besar minat siswa belajar semakin besar pula kemungkinannya untuk berhasil, sebaliknya semakin kecil minat siswa semakin kecil pula kemungkinannya untuk berhasil.
Semakin besar minat siswa belajar, maka semakin besar pula kemungkinannya untuk berhasil. Sebaliknya, semakin kecil minat siswa belajar, maka semakin kecil pula kemungkinannya untuk berhasil.
68
-
3
Sintaksis
“... diperoleh informasi bahwa situasi belajar-mengajar tentang surat memo pada siswa ….”
“… diperoleh informasi, bahwa situasi belajar-mengajar tentang surat memo pada siswa ….”
69
-
3
Morfologi
 baikberasal dari dirinya(internal) maupun dari luar dirinya(ekternal).
baik berasal dari dalam diri (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal).
70
38-39
1
Fonologi
 pengenalan huruf terhadap fsktor yang dapat mempengaruhi [restasi belajar siswa ….
pengenalan huruf terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa ….
71
39
1
Tanda baca 
..dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar yang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
..dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar seoptimal mungkin, sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
72
40
1
Tanda baca 
3.Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar
3.Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.
73
41
3
Tanda baca
Dengan kondisi demikian jelas berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh siswa.
Dengan kondisi demikian, jelas berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh siswa.
74
44
1
Sintaksis (klausa)
“... untuk menjadi dasar atau pedoman pengembangan bahasa Indonesia itu sendiri demi tercapainya tujuan pembelajaran.” 
“... untuk menjadi dasar atau pedoman pengembangan bahasa Indonesia itu sendiri, demi tercapainya tujuan pembelajaran.”
75
37
2
Penyusunan Paragraf
“Selain faktor guru dan siswa faktor yang menentukan pula adalah bahan yang diajarkan dalam hal ini tingkat kesulitan dan keluasan materinya dihubungkan dengan waktu yang tersedia. Suatu materi pelajaran yang sulit atau luas cakupannya tentunya memerlukan waktu yang cukup untuk menuntaskan suatu materi pelajaran.”
“Selain faktor  guru dan siswa, faktor  yang juga menentukan keberhasilan proses belajar mengajar  adalah  waktu dan bahan yang diajarkan. Dalam hal ini, tingkat kesulitan dan keluasan materinya  disesuaikan dengan waktu yang tersedia. Jika Suatu materi pelajaran yang sulit atau luas cakupannya, baiknya disediakan waktu yang cukup untuk menuntaskan materi pelajaran tersebut. Dengan demikian, proses belajar mengajar bisa mencapai hasil yang optimal "

76
37
3
Penyusunan Paragraf
“Sehubungan dengan hal tersebut  di atas dikaitkan dengan hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 8 Tinombo diperoleh informasi bahwa situasi belajar-mengajar tentang surat memo pada siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Tinombo dapat dikemukakan sebagai berikut.
            4.3.4 Bahan Pengajaran
                        Bahan pengajaran surat memo ….”
            4.3.5  Metode Pembelajaran Surat Memo
                        Metode mengajar yang dipilih ….”

“Sehubungan dengan hal tersebut  di atas dikaitkan dengan hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 8 Tinombo diperoleh informasi bahwa situasi belajar-mengajar tentang surat memo pada siswa kelas VIII sekolah tersebut, dapat dikemukakan sebagai berikut.
a.  Bahan Pengajaran
            Bahan pengajaran surat memo ….”
b.  Metode Pembelajaran Surat Memo
            Metode mengajar yang dipilih ….”














BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.      KESIMPULAN
Berdasarkan pada  hasil dan pembahasa analisis kesalahan berbahasa dalam karya tulis ilmiah berupa skripsi milik Rosmawati, mahasiswa Program Studi Pendididkan Bahasa, Sastra Indonesia Dan Daerah angkatan 2007  ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Melihat  fakta bahwa skripsi yang telah dipublikasikan dan telah menjadi komsumsi bebas mahasiswa Universitas Tadulako adalah skripsi yang telah melewati proses editing dari penulis. Maka, dari segi fisik (bahasa) skripsi milik Rosmawati (2007) tergolong skripsi yang memiliki banyak kesalahan. Kesalahan tersebut berupa kesalahan ejaan, tanda baca, fonologi, morfologi, sintaksis, dan penyususnan paragraf yang keseluruhan berjumblah 76 kesalahan dengan deksrisi kesalahan:
1.      Ejaan                        : 14 kesalahan
2.      Tanda Baca              : 8 kesalahan
3.      Fonologi                   : 28 kesalahan
4.      Morfologi                 : 4 kesalahan
5.      Sintaksis                   : 20 kesalahan
6.      Paragraf                    : 2 kesalahan
Sebagian besar kesalahan berupa kesalahan teknis yang diakibatkan oleh ketelitian penulis yang tergolong rendah. Sedangkan pengaruh interferensi bahasa lisan terhadap bahasa tulis tidak ada. Sebab kesalahan penyusunan kalimat dan paragraf diakibatkan oleh tingkat kopetensi penulis bukan interferensi bahasa lisan terhadap bahasa tulis.
2.      SARAN
Analisis  kesalahan berbahasa  sebenarnya cakupanannya bisa sangat luah dan manfaatnya bisa lebih banyak. Oleh karena itu penulis menyarankan bagi peneliti yang berminat dengan jenis penelitian ini bisa mengembangkan penelitiannya lebih luas. Misalnya, analisis kesalahan berbahasa pada skripsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah angkatan 2006 dan angkatan 2007. Dengan tujuan untuk membandingkan kopetensi berbahasa dari dua angkatan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti. Arsjad, Maidar G. Ridwan, Sakura H. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Chaer, Abdul. 2008. Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Chaer, Abdul.  1988. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
Muslich, Masnur. 2010. Garis-Garis Besar Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia. Bandung: PT. Refika Aditama.
Putrayasa, I.B. 2006. Analisis Kalimat Fungsi, Kategori, dan Peran. Singaraja: Refika Aditama
Soeparno. 2008. Aliran Tagmemik (Teori, Analisis, dan Penerapan dalam Pembelajaran Bahasa). Yogyakarta: Tiara Wacana.
Universitas Negeri Malang. 2000. Pedonam Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Departemen Pendidikan Nasional Universitas Negeri Malang.
https://donate.wikimedia.org/wiki/Special:FundraiserLandingPage? Diakses 27 november 2011. Pukul: 15.10.