Matakuliah:
ANALISIS
KESALAHAN BERBAHASA
LAPORAN
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARYA TULIS ILMIAH (SKRIPSI) MILIK ROSMAWATI
ANGKATAN 2007
Oleh
Nilu
Pepri Susanti A
111 09 009
Nispa
Junisa
Henilda
Nurtini
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
JURUSAN
BAHASA DAN SENI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
TADULAKO
APRIL 2012
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL ......................................................................................... 1
DAFTAR
ISI ................................................................................................. 2
BAB. I PENDAHULUAN........................................................................ 3
1. Latar Belakang ......................................................................... 3
2. Rumusan Masalah .................................................................... 6
3. Tujuan
Penelitian ............................................................................ 6
4. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6
BAB. II KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 8
1. Kajian
Pustaka ......................................................................... 7
2. Hipotesis
Tindakan……………………………………………
BAB.
III METODE PENELITIAN.................................................................... 10
1. Pendekatan dan Jenis
Analisis ....................................................... 10
2. Instrument Penelitian……………………………………………
10
3. Prosedur Penelitian
……………………………………………. 12
4. Analisis
Data…………………………………………………… 12
BAB. IV HASIL ANALISIS........................................................................ 13
A. Hasil
Penelitian ....................................................................... 13
BAB. V PENUTUP....................................................................................... 21
A.
Kesimpulan................................................................................. 21
B.
Saran........................................................................................... 22
Daftar
Pustaka....................................................................................................... 23
BAB 1
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Bahasa memiliki memiliki arti penting bagi
kehidupan manusia yang ditunjukkan dengan keberadaannya sebagai alat
komunikasi. Dalam berkomunikasi, manusia dapat menggunakan bahasa secara lisan
ataupun tulisan. Dalam berbahasa secara tulis (ilmiah), seorang penulis dituntut memiliki kemampuan lebih dibandingkan
dengan berbahasa secara lisan. Hal ini dimaksudkan agar ide atau gagasan yang
disampaikan kepada pembaca dapat dipahami secara tepat dengan tidak mengabaikan
kaidah kebahasaan. Demikian pula halnya dengan pemakaian bahasa Indonesia
tulis.
Pemakaian bahasa Indonesia tulis yang tidak
benar disebut kesalah berbahasa. Kesalahan berbahasa meliputi kesalahan
penggunaan tanda baca, ejaan, fonologi, morfologi, sintaksi serta penyusunan
paragraf. Kesalah penggunaan tanda baca misalnya penempatan tanda titik atau tanda koma yang tidak tepat.
Selanjutnya kesalahan ejaan meliputi kesalahan penulisan unsur serapan,
kesalahan penulisan huruf kapital, dll. Tarigan dan Suliastianingsih (1998)
mengemukakan bahwa kesalahan berbahasa dalam bidang fonologi meliputi perubahan
pengucapan fonem, penghilangan fonem, penambahan fonem, dan perubahan bunyi
diftong menjadi bunyi tunggal atau fonem tunggal. Kesalahan berbahasa dalam bidang morfologi,
menurut Badudu (1982) dan Tarigan dan Sulistyaningsih (1979) terbagi atas tiga
kelompok: (a) kesalahan afiksasi, (b) kesalahan reduplikasi, (c) kesalahan
pemajemukan. Masih menurut Tarigan dan Sulistyaningsih (1979) dan Semi (1990)
mengemukakan bahwa kesalahan berbahasa dalam bidang sintaksis meliputi:
kesalahan frasa, kesalahan klausa, dan kesalahan kalimat. Sedangkan kesalahan
yang sering terjadi dalam penyusunan paragraf adalah penulis sering menyalahi
prinsip dalam penyusunan paragraph. Prinsip-prinsip penyusunan paragraf adalah
a. Prinsip Kesatuan (Unity/Unitas), maksudnya setiap paragraf mengandung satu gagasan pokok
(ide pokok).
b. Prinsip Kepaduan
(Koherensi), maksudnya Setiap
paragraf haruslah merupakan kumpulan kalimat yang saling berhubungan secara
padu, tidak berdiri sendiri atau terlepas satu sama lain.
c. Prinsip Kelengkapan,
maksudnya paragraf dikatakan
lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang
kejelasan kalimat topik. Dikatakan tidak lengkap jika tidak dikembangkan atau
hanya diperluas dengan pengulangan-pengulangan.
Adapun latar belakang terjadinya kesalahan
berbahasa Indonesia sangat beragam, seperti interferensi sampai dengan
kompetensi penulis terhadap bahasa Indonesia. Interferensi yang ada dalam karya
tulis ilmiah bisanya disebabkan oleh kebiasaan penulis. Interferensi tersebut misalanya perubahan,
penambahahan, atau pengurangan fonem dalam satu kata yang disebut dengan
kesalahan fonologi. Dalam bahasa lisan hal ini mungkin tidak terlalu kelihatan
namun dalam bahasa tulis hal ini nampak benar. Kesalahan fonologi tersebut
meski kelihatannya berupa kasalah kecil tetapi di sisi bisa menyebabkan
munculnya makna yang berbeda dari yang dimaksud oleh penulis. Kesalahan
kopetensi tersubut dilatarbelakangi oleh pengetahuan penulis terhadap ilmu
kebahasaan.
Untuk itu, penelitian ini dimaksudkan untuk: 1)
mendeskripsikan bentuk-bentuk kesalahan berbahasa Indonesia pada karya tulis
mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, 2) mengemukakan
alternatif perbaikan masing-masing kesalahan berbahasa tersebut. Adapun objek
penelitiannya adalah karya tulis berupa sekripsi milik Rosmawati. Rosmawati
adalah salah satu mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah.
1.1 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang
telah diuraikan di atas maka rumusan masalahnya adalah;
1.1.1
Apakah
bahasa lisan dapat mempengaruhi bahasa tulis (interferensi)?
1.1.2
Bagaimanakah
tingkat kopetensi berbahasa mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah dalam hal menulis karya
ilmiah (Rosmawati, angkatan 2007)?
1.2 TUJUAN PENELITIAN
1.2.1
Mendeskripsikan
bentuk-bentuk kesalahan berbahasa pada karya tulis mahasiswa Program Studi Pendidikan
Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
dalam hal menulis karya ilmiah (Rosmawati, angkatan 2007).
1.2.2
Menemukan
perbaikan atas kesalah-kesalahan berbahasa pada jarya tulis mahasiswa Program
Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah dalam hal menulis karya
ilmiah (Rosmawati, 2007).
1.3 MANFAAT PENELITIAN
Hasil dari
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini diharapkan dapat mempunyai manfaat
sebagai berikut :
1.3.1
Bagi
mahasiswa, yakni hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang
keterampilan berbahasa terutama dalam proses penulisan.
1.3.2
Bagi
dosen/tenaga pendidik, yakni hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan
evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
1.
KAJIAN
PUSTAKA
Dalam
proses komunikasi perlu menggunakan bahasa tulis yang benar dengan kaidah
ketatabahasaan yang ada. Hal ini agar gagasan dan ide-ide inovatif yang hendak disampaikan
kepada orang lain dapat dipahami secara efektif. Agar hal itu dapat terwujud,
dibutuhkan kopetensi serta ketelitian dalam proses penulisan. Ada satu
alternatif agar seorang penulis dapat terus mengasah kopetensi dan
ketelitiannya dalam proses menulis. Alternative pembelajaran tersebut adalah
menganalisis tulisan yang telah ada.
Dalam
menganalisis kesalahan berbahasa pada karya tulis ilmiah ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan yakni, penggunaan tanda baca, ejaan, fonologi, morfologi,
sintaksis dan penyusunan paragraf. Maka dengan menanganalisis kesalahan
berbahasa kita telah mempelajari berbagai aspek dalam tata bahasa.
Penggunaan
tanda baca dan ejaan telah diatur dalam EYD (ejaan yang disempurnakan). Setiap
penulis diharapkan menguasai materi dalam buku EYD. Sehingga setiap makna
sebuah kalimat dapat dimengerti oleh pembaca serta tidak terjadi makna ganda.
Menurut Kridalaksana (1982:45) fonologi
adalah bidang dalam linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi-bunyi bahasa
menurut fungsinya, fonemik. Sedangkan
Alwasilah (1983) menyatakan bahwa fonologi adalah salah satu bidang tatabahasa
yang membahas bunyi-bunyi bahasa tertentu, misalnya bahasa Indonesia dalam
rangka mempelajari fungsi bunyi untuk membedakan atau mengidentifikasi
kata-kata tertentu.Analisis kesalahan berbahasa dalam bidang fonologi, menurut Tarigan
dan Suliastianingsih (1998) adalah perubahan pengucapan fonem, penghilangan
fonem, penambahan fonem, dan perubahan bunyi diftong menjadi bunyi tunggal atau
fonem tunggal.
Penghilangan fonem misalnya pada
/khusus/ menjadi /kusus/. Penambahan fonem misalnya /batin/
menjadi /bathin/. Sedangkan perubahan bunyi diftong misalnya /jadual/ menjadi /jadwal/.
Selanjutnya analisis kesalahan berbahasa dalam bidang
morfologi, menurut Badudu (1982) terbagi atas tiga kelompok yakni kesalahan
afiksasi, kesalahan reduplikasi, dan
kesalahan pemajemukan. Kesalahan bidang afiksasi,
seperti: afiks yang luluh, tidak diluluhkan, afiks yang tidak luluh,
diluluhkan, morf men- disingkat n. Morfem meny- disingkat ny, morfem meng disingkat ng, morfem menge-
disingkat nge. Proses reduplikasi, seperti pengulangan bentuk dasar
yang salah. Sedangkan proses pemajemukan, seperti kata
majemuk yang seharusnya disatukan penulisannya tetapi dipisahkan, kata majemuk
yang seharusnya dipisahkan penlisannya
tetapi disatukan.
Analisis berikutnya yakni pada tataran
sintaksis. Semi (1990) mengemukakan bahwa kesalahan berbahasa dalam bidang
sintaksis meliputi: kesalahan frasa, kesalahan klausa, dan kesalahan kalimat. Kesalahan
frase misalnya pengunaan kata depan tidak tepat misalnya /di masa itu/
seharusnya /pada masa itu/. Kesalahan
klausa misalnya penambahan preposisi di antara kata kerja dan objeknya dalam
klausa aktif. Dalam klausa aktif seharusnya
antara kata kerja dan objeknya tidak diantarai modalitas atau kata keterangan
tertentu. Hal ini supaya tanpak hubungan
yang erat antara predikat dan objek dalam suatu klausa. Contoh kesalah klausa
tersebut adalah “ Rakyat mencintai akan pimpinan yang
jujur” seharusnya “Rakyat
mencintai pemimpin yang jujur”. Sedangkan kesalahan kalimat adalah ketidakefektifan sebuah kalimat.
Adapun kalimat yang efektif adalah kalimat yang mengandung kesepadanan dan
kesatuan kalimat, kehematan, dan kevariasian.
Kalimat yang mengandung kesepadanan dan
kesatuan artinya kalimat tersebut telah memiliki unsur-unsur kalimat atau
paling tidak mengandung subjek dan predikat. Sedangkan kalimat yang hemat
artinya dalam kalimat efektif diberlakukan kehematan dalam pemakaian kata, frase
dan unsure-unsur laianya yang tidak diperlukan.
2.
HIPOTESIS
KOGNITIF
Berdasarkan uraian sebelumnya maka
kesalahan berbahasa dapat diminimalisir dengan menganalisis kesalahan berbahasa
pada karya tulis ilmiah yang ada. Karena dengan menganalisis kita telah belajar
secara nyata.
BAB III
METODE
PENELITIAN
Dalam bagian ini dikemukakan berturut-turut tentang:
(1) pendekatan dan jenis analisis, (2) instrumen analisis, (3) prosedur pengumpulan,
dan (4) analisis data.
1.
Pendekatan dan Jenis Analisis
Pendekatan merupakan cara mendekati, mengamati,
menganalisis, dan menjelaskan suatu fenomena yang berhubungan erat dengan
tujuan penelitian (Widjayanti, 2006:28). Pendekatan yang digunakan dalam
analisis ini adalah pendekakatn kualitatif. Pendekatan kualitatif menyarankan
bahwa analisis yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan pada fakta yang ada
pada skripsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan
daerah, FKIP di Universitas Tadulako, yakni skripsi milik Rosmawati angkatan
2007.
Adapun
jenis data yang ada pada skripsi mahasiswa Program
Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan daerah, FKIP di Universitas
Tadulako, yakni skripsi milik Rosmawati angkatan 2007. Data berupa skripsi tersebut merupakan suatu dokumen. Data inilah yang akan dikaji. Dengan demikian,
analisis ini berjenis studi
dokumen. Studi dokumen ini
digunakan untuk menganalisis kesalahan berbahasa.
Selain itu, analisis ini mempunyai beberapa
karakteristik. Pertama, bersifat deskriptif artinya, analisis ini bermaksud
mendeskripsikan bentuk kesalahan-kesalahan berbahasa dalam kripsi dengan tanpa
memberikan perlakuan dalam bentuk apa pun pada sumber data. Analisis ini
bersifat deskriptif karena analisis terhadap kesalahan-kesalaan berbahasa pada
sumber data.
Kedua, analisis ini bersifat alamiah, maksudnya analisis
ini dilakuakan dalam situasi yang alami dan wajar. Di sini penulis hanya mencatat
data seperti apakah bentuk kesalahan berbahasa
pada skripsi milik Rosmawati angkatan 2007,
mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan daerah,
FKIP di Universitas Tadulako.
Analisis ini bersifat induktif, artinya analisis ini tidak
bermaksud mengkaji hipotesis yang dirumuskan sebelumnya. Namun, analisis ini
dimaksudkan untuk menarik kesimpulan dengan berdasarkan data yang diambil dari
skripsi milik Rosmawati angkatan 2007, mahasiswa
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan daerah, FKIP di
Universitas Tadulako.
2.
Instrumen Analisis
Dalam analisis kualitatif ini penulis memulai dengan
mengumpulkan data. Menganalisis berbagai kesalahan dengan petunjuk dari
berbagai referensi ketatabahasaan. Mengorganisaikan kesalahan berbahasa dalam
sebuah tabel. Dalam tabel tersebut penulis juga mengemukakan alternatif
perbaikan.
a.
Pengumpulan Data
Pada bagian ini akan dikemukakan: (1) data dan sumber data analisis,
dan (2) teknik pengambilan data.
(1)
Data dan Sumber Data Analisis
Data analisis ini adalah tanda baca, ejaan, tataran
fonologi, tataran morfologi, tataran sintaksis, dan penyusunan paragraf.
Selanjutnya dalam analisis ini bersumber dari skripsi milik Rosmawati angkatan
2007, mahasiswa Program Studi Pendidikan
Bahasa, Sastra Indonesia dan daerah, FKIP di Universitas Tadulako.
(2)
Teknik Pengambilan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada
penelitian ini adalah teknik membaca berulang-ulang dan pencatatan. Membaca
berulang-ulang maksudnya mengamati dan mencatat dengan sistematis fenomena-fenomena
yang diselidiki. Dalam hal ini kesalahan-kesalahan berbahasa pada skipsi
milik Rosmawati angkatan 2007, mahasiswa
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan daerah, FKIP di
Universitas Tadulako.
3.
Prosedur
Pengumpulan Data
Prosedur pengumplan data dalam analisis ini dilakukan dengan
berkelompok. Pembagian kerja berdasarkan jumblah halaman dalam skripsi. Setelah
menganalisis secara terpisah, penulis yang merupakan sebuah tim kembali
mendiskusikan hasil analisis untuk diuji kebenaranya. Sehingga kegiatan
pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca berulang-ulang atau
memperhatikan setiap wacana yang ada pada skripsi milik Rosmawati angkatan
2007, seorang mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan
daerah, FKIP di Universitas Tadulako. Jika terdapat kesalahan berbahasa pada
skripsi tersebut, dicatat dan dimasukan kedalam tabel.
3.5 Analisis Data
Data yang telah diambil kemudian dilakukan analisis
secara sistematis. dimasukan dalam sebuah tabel dengan urutan sesuai halaman dalam skripsi. Selain
menganalisis penulis juga mengemukakan alternatif perbaikan kesalahan tersebut.
Baik keterangan, kesalahan maupun perbaikan akan diatur rapi dalam sebuah
tabel.
BAB IV
HASIL ANALISIS
KESALAHAN BERBAHASA
DALAM KARYA TULIS
No
|
Hal.
|
Paragraf
|
Jenis
kesalahan
|
Bagian yang
salah
|
Bagian
perbaikan
|
1
|
IV
|
1
|
Fonologi
|
Paniltia
|
Panitia
|
2
|
IV
|
1
|
Ejaan
|
( S1 )
|
(S1)
|
3
|
IV
|
1
|
Ejaan
|
memo
(penulisan judul skripsi)
|
Memo
|
4
|
IV
|
1
|
Ejaan
|
A.
|
A 111 09 009
|
5
|
V
|
1
|
Tanda baca
|
*Paragraf tidak
diakhiri tanda titik
|
*seharusnya
diakhiri tanda titik (.)
|
6
|
V
|
2
|
Tanda baca
|
*Paragraf
diawali tanda titik (.)
|
*seharusnya
tidak ada tanda titik (.)
|
7
|
V
|
2
|
Fonologi
|
Diguakan
|
digunakan
|
8
|
V
|
3
|
Fonologi
|
Sehinga
|
Sehingga
|
9
|
VI
|
1
|
Fonologi
|
Puji syukur
kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan
kepada penulis, sehingga memperoleh
kekuatan baik lahir maupun bathin dalam
rangka penyusunan skripsi ini sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan pada Program
Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah.
|
Puji syukur
kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan
kepada penulis, sehingga penulis memperoleh kekuatan baik lahir maupun batin
dalam rangka penyusunan skripsi ini sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan,
pada Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan
Daerah.
|
10
|
VII
|
*poin 4
|
Fonologi
|
Sasrta
|
Sastra
|
11
|
VII
|
*poin 5
|
Ejaan
|
bahasa
(penulisan nama instasi resmi setiap kata
diawali huruf kapital)
|
Bahasa
|
12
|
1
|
1
|
Fonologi
|
Mahluk
|
makhluk
|
13
|
1
|
1
|
Fonologi
|
Berkomunkasi
|
berkomunikasi
|
14
|
1
|
1
|
Sintaksis
|
Dalam
komunikasi lisan yang bersifat langsung, pembicara dan lawan bicara sama-sama hadir pada suatu tempat, misalnya di rumah, di ruang kerja, atau di tempat perkuliahan, sementara
itu komunikasi yang dilakukan melalui telepon, radio, atau
televisi merupakan suatu jenis komunikasi yang sifatnya tidak langsung.
|
Dalam
komunikasi lisan yang bersifat langsung, pembicara dan lawan bicara sama-sama hadir pada suatu tempat. Misalnya,
di rumah, di ruang kerja, atau di tempat perkuliaahan. Sementara itu,
komunikasi yang dilakukan melalui telepon, radio, atau televisi merupakan suatu jenis komunikasi yang
sifatnya tidak langsung.
|
15
|
2
|
1
|
Morfologi
|
Di era
|
Diera
|
16
|
2
|
1
|
Sintaksis
|
Hal itu
disebabkan oleh memo memiliki
kelebihan yang kurang dimiliki
media komunikasi lain.
|
Hal itu
disebabkan karena, memo memiliki kelebihan
yang kurang dimiliki media
komunikasi lain.
|
17
|
2
|
2
|
Sintaksis
|
Tidaklah
berlebihan apabila pengajaran memo di tingkat sekolah menengah pertama perlu
mendapat perhatian agar mampu memahami dan mengembangkan
bakatnya dalam menulis surat memo.
|
Tidaklah
berlebihan, apabila pengajaran memo di tingkat sekolah menengah pertama perlu
mendapat perhatian agar siswa mampu memahami
dan mengembangkan bakatnya dalam
menulis surat memo.
|
18
|
2
|
4
|
Sintaksis
|
Dengan demikian penulis tertarik untuk melakukan
penelitian di SMP Negeri 8 Tinombo, yaitu salah
satu sekolah menengah pertama yang ada di Tinombo, dengan
tujuan untuk mengetahui kemampuan
siswa di kelas VIII SMP Negeri 8 Tinombo
dalam menulis surat memo.
|
Dengan
demikian, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 8
Tinombo, yang bertujuan untuk
mengetahui kemampuan siswa di kelas VIII dalam menulis surat memo.
|
19
|
4
|
*poin b
|
Tanda baca
|
b.
menumbuhakan motivasi, kreatifitas dan minat
belajar.
|
b.
menumbuhkan motivasi, kreatifitas, dan minat belajar.
|
20
|
4
|
*poin 3
|
Sintaksis
|
3.
Bagi sekolah, dapat dijadikan informasi
yang berharga khususnya dalam rangka perbaikan layanan pembelajaran bagi siswa khususnya
meningkatkan siswa menulis surat memo.
|
3.
Bagi sekolah, dapat dijadikan informasi
yang berharga khususnya dalam rangka perbaikan layanan pembelajaran bagi siswa,
yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis surat memo.
|
21
|
5
|
1
|
Sintaksis
|
Pengertian
memo menurut Arifin (1996:43) adalah
salah satu jenis surat yang berisi catatan singkat tentang pokong persoalan,
sedangkan menurut Yunus (2002:6.48) Memo adalah catatan singkat yang diketik atau
ditulis tangan oleh atasan kepada bawahan tentang pokok
persoalan.
|
Pengertian
memo menurut Arifin (1996:43) adalah
salah satu jenis surat yang berisi catatan singkat tentang pokok persoalan. Senada dengan itu, menurut Yunus
(2002:6.48), memo adalah catatan singkat yang diketik atau ditulis tangan oleh
atasan kepada bawahan tentang pokok persoalan.
|
22
|
6
|
1
|
Sintaksis
|
Yang
dimaksud dengan format memo adalah pola memo yang ditentukan oleh tata letak posisi
bagian-bagian memo.
|
Adapun yang dimaksud dengan format memo adalah
pola memo yang ditentukan oleh tata
letak posisi bagian-bagian memo.
|
23
|
8
|
*poin 6
|
Sintaksis
|
Tercapai
atau tidaknya maksud penulis memo, sesuai
dengan keinginan penulis memo, bergantung pada jelas atau tidaknya bagian ini.
|
Tercapai
atau tidaknya maksud penulis memo, bergantung pada jelas atau tidaknya bagian ini.
|
24
|
11
|
1
|
Fonologi
|
setian
|
setiap
|
25
|
11
|
Poin a.
|
Fonologi
|
tetang
|
tentang
|
26
|
12
|
Poin c.
|
Morfologi
|
menetapkantingkat
|
menetapkan
tingkat
|
27
|
12
|
Poin c.
|
Fonologi
|
priode
|
periode
|
28
|
14
|
Poin 2
|
Fonologi
|
kota
|
kotak
|
29
|
15
|
1
|
Fonologi
|
doperoleh
|
diperoleh
|
30
|
16
|
1
|
Sintaksis
|
Untuk
mendapatkan hasil atau nilai baik
secara individual maupun secara klasikal yang diperoleh dari hasil
penelitian ini diolah dengan menentukan nilai rata-rata dengan menggunakan cara distribusi frekuensi
tunggal.
|
Untuk
mendapatkan hasil atau nilai baik
secara individual maupun secara klasikal yang diperoleh dari hasil
penelitian ini diolah dengan menentukan nilai rata-rata yang menggunakan cara distribusi frekuensi
tunggal.
|
31
|
16
|
1
|
Sintaksis
|
Yang dimaksud dengan frekuensi tunggal
yaitu cara penilaian secara berturut-turut
mulai dari 1 (satu) sampai
dengan yang terakhir sesuai dengan jumblah sampel melalui rumus sebagai
berikut:
|
Adapun
Yang dimaksud dengan frekuensi tunggal yaitu cara penilaian secara
berturut-turut mulai dari 1
(satu) sampai dengan yang terakhir
sesuai dengan jumblah sampel melalui rumus sebagai berikut:
|
32
|
16
|
Fonologi
|
frekunsi
|
frekuensi
|
|
33
|
17
|
2
|
Fonologi
|
obsrvasi
|
observasi
|
34
|
17
|
2
|
Fonologi
|
prasana
|
prasarana
|
35
|
17
|
2
|
Fonologi
|
diopservai
|
diobservasi
|
36
|
20
|
1
|
Morfologi
|
Sangat
sangat baik
|
Sangat
baik
|
37
|
20
|
2
|
Fonologi
|
memenejemen
|
memanajemen
|
38
|
20
|
2
|
Fonologi
|
sauna
|
suasana
|
39
|
20
|
2
|
Fonologi
|
memprosentasekan
|
mempresentasikan
|
40
|
20
|
Poin d.
|
Sintaksis
|
metode
yang digunakan bervariasi dan sesuai dengan materi diajarkan,
|
metode
yang digunakan bervariasi dan sesuai dengan materi yang
diajarkan,
|
41
|
21
|
Poin g.
|
Sintaksis
|
membuat
siswa rasa tertarik untuk menulis memo,
|
membuat
siswa tertarik untuk menulis memo,
|
42
|
21
|
Poin k.
|
Sintaksis
|
Menyediakan
media,
(huruf
kapital digunakan pada huruf pertama setiap kata di awal kalimat)
|
menyediakan
media,
|
43
|
21
|
Poin a.
|
Ejaan
|
do’a
|
doa
|
44
|
21
|
Poin f.
|
Fonologi
|
masi
|
masih
|
45
|
21
|
Poin g.
|
Fonologi
|
srhingga
|
sehingga
|
46
|
21
|
Poin a.
|
Ejaan
|
Teknik
|
teknik
|
47
|
21
|
Poin b.
|
Ejaan
|
Menciptakan
|
menciptakan
|
48
|
22
|
judul
|
Ejaan
|
Hasil
Observasi Siswa dalam Proses belajar mengajar
|
Hasil
Observasi Siswa dalam Proses Belajar Mengajar
|
22
|
1
|
Ejaan
|
Observasi
|
observasi
|
|
49
|
22
|
1
|
Ejaan
|
table
|
tabel
|
50
|
22
|
judul
|
Ejaan
|
Hasil
Observasi Siswa dalam Proses belajar Mengajar
|
Hasil
Observasi Siswa dalam Proses Belajar Mengajar
|
51
|
23
|
2
|
Fonologi
|
yng
|
yang
|
52
|
23
|
2
|
Fonologi
|
mapun
|
maupun
|
53
|
25
|
1
|
Ejaan
|
3 (tiga)
|
tiga
|
54
|
25
|
judul
|
Sintaksis
|
Hasil Evaluasi
Kemampuan Siswa VIII SMP Negeri 8 Tinombo Menulis Surat Memo
|
Hasil
Evaluasi Kemampuan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Tinombo Menulis Surat
Memo
|
55
|
26
|
1
|
Ejaan
|
adalah;
|
adalah
|
56
|
26
|
2
|
Ejaan
|
Skor maksimal
|
Skor
Maksimal
|
57
|
26
|
3
|
Fonologi
|
frekunsi
|
Frekuensi
|
58
|
29
|
I
|
Fonologi
|
Diggunakan
|
Digunakan
|
59
|
30
|
I
|
Fonologi
|
Kela
|
Kelas
|
60
|
30
|
Dalam Tabel
|
Fonologi
|
Peolehan
|
Perolehan
|
61
|
32
|
Dalam Tabel
|
Ejaan
|
2983
|
2.983
|
62
|
32
|
2
|
Sintaksis
|
Siswa VIII SMP Negeri 8 Tinombo
|
Siswa kelas VIII SMP Negeri 8
Tinombo
|
63
|
34
|
1
|
Sintaksis
|
Siswa VIII SMP Negeri 8 Tinombo
|
Siswa kelas VIII SMP Negeri 8
Tinombo
|
64
|
35
|
2
|
Ejaan
|
7.45
|
7,45
|
65
|
35
|
3
|
Morfologi
|
Perminggu
|
Per minggu
|
66
|
36
|
1
|
Sintaksi
|
Kelas IIA 40 orang, IIB 40
orang
|
Kelas IIA 40 orang, dan IIB 40
orang
|
67
|
37
|
1
|
Sintaksis
|
Semakin besar minat siswa
belajar semakin besar pula kemungkinannya untuk berhasil, sebaliknya semakin kecil minat siswa semakin
kecil pula kemungkinannya untuk berhasil.
|
Semakin besar minat siswa
belajar, maka semakin besar pula kemungkinannya untuk berhasil. Sebaliknya,
semakin kecil minat siswa belajar, maka semakin kecil pula kemungkinannya
untuk berhasil.
|
68
|
-
|
3
|
Sintaksis
|
“... diperoleh informasi bahwa situasi belajar-mengajar tentang surat memo
pada siswa ….”
|
“… diperoleh informasi, bahwa
situasi belajar-mengajar tentang surat memo pada siswa ….”
|
69
|
-
|
3
|
Morfologi
|
baikberasal dari dirinya(internal) maupun
dari luar dirinya(ekternal).
|
baik berasal dari dalam diri (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal).
|
70
|
38-39
|
1
|
Fonologi
|
pengenalan huruf terhadap fsktor yang dapat
mempengaruhi [restasi belajar siswa ….
|
pengenalan huruf terhadap
faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa ….
|
71
|
39
|
1
|
Tanda baca
|
..dalam rangka membantu siswa
mencapai prestasi belajar yang seoptimal mungkin
sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
|
..dalam rangka membantu siswa
mencapai prestasi belajar seoptimal mungkin, sesuai dengan kemampuannya
masing-masing.
|
72
|
40
|
1
|
Tanda baca
|
3.Faktor lingkungan fisik,
seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar
|
3.Faktor lingkungan fisik,
seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.
|
73
|
41
|
3
|
Tanda baca
|
Dengan kondisi demikian jelas berpengaruh terhadap hasil yang
diperoleh siswa.
|
Dengan kondisi demikian, jelas
berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh siswa.
|
74
|
44
|
1
|
Sintaksis (klausa)
|
“... untuk menjadi dasar atau
pedoman pengembangan bahasa Indonesia itu sendiri demi tercapainya tujuan
pembelajaran.”
|
“... untuk menjadi dasar atau
pedoman pengembangan bahasa Indonesia itu sendiri, demi tercapainya tujuan
pembelajaran.”
|
75
|
37
|
2
|
Penyusunan Paragraf
|
“Selain faktor guru dan siswa
faktor yang menentukan pula adalah bahan yang diajarkan dalam hal ini tingkat
kesulitan dan keluasan materinya dihubungkan dengan waktu yang tersedia.
Suatu materi pelajaran yang sulit atau luas cakupannya tentunya memerlukan
waktu yang cukup untuk menuntaskan suatu materi pelajaran.”
|
“Selain faktor guru dan siswa, faktor yang juga menentukan keberhasilan proses
belajar mengajar adalah waktu dan bahan yang diajarkan. Dalam hal
ini, tingkat kesulitan dan keluasan materinya
disesuaikan dengan waktu yang tersedia. Jika Suatu materi pelajaran
yang sulit atau luas cakupannya, baiknya disediakan waktu yang cukup untuk
menuntaskan materi pelajaran tersebut. Dengan demikian, proses belajar
mengajar bisa mencapai hasil yang optimal "
|
76
|
37
|
3
|
Penyusunan Paragraf
|
“Sehubungan dengan hal
tersebut di atas dikaitkan dengan
hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 8 Tinombo diperoleh informasi
bahwa situasi belajar-mengajar tentang surat memo pada siswa kelas VIII SMP
Negeri 8 Tinombo dapat dikemukakan sebagai berikut.
4.3.4 Bahan Pengajaran
Bahan pengajaran surat memo ….”
4.3.5 Metode
Pembelajaran Surat Memo
Metode mengajar yang dipilih
….”
|
“Sehubungan dengan hal
tersebut di atas dikaitkan dengan
hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 8 Tinombo diperoleh informasi
bahwa situasi belajar-mengajar tentang surat memo pada siswa kelas VIII
sekolah tersebut, dapat dikemukakan sebagai berikut.
a. Bahan Pengajaran
Bahan
pengajaran surat memo ….”
b. Metode Pembelajaran Surat Memo
Metode
mengajar yang dipilih ….”
|
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
Berdasarkan pada hasil dan pembahasa analisis kesalahan
berbahasa dalam karya tulis ilmiah berupa skripsi milik Rosmawati, mahasiswa
Program Studi Pendididkan Bahasa, Sastra Indonesia Dan Daerah angkatan 2007 ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Melihat fakta bahwa skripsi yang telah dipublikasikan
dan telah menjadi komsumsi bebas mahasiswa Universitas Tadulako adalah skripsi
yang telah melewati proses editing dari
penulis. Maka, dari segi fisik (bahasa) skripsi milik Rosmawati (2007)
tergolong skripsi yang memiliki banyak kesalahan. Kesalahan tersebut berupa
kesalahan ejaan, tanda baca, fonologi, morfologi, sintaksis, dan penyususnan
paragraf yang keseluruhan berjumblah 76 kesalahan dengan deksrisi kesalahan:
1. Ejaan :
14 kesalahan
2. Tanda Baca :
8 kesalahan
3. Fonologi :
28 kesalahan
4. Morfologi :
4 kesalahan
5. Sintaksis :
20 kesalahan
6. Paragraf :
2 kesalahan
Sebagian besar kesalahan berupa
kesalahan teknis yang diakibatkan oleh ketelitian penulis yang tergolong
rendah. Sedangkan pengaruh interferensi bahasa lisan terhadap bahasa tulis
tidak ada. Sebab kesalahan penyusunan kalimat dan paragraf diakibatkan oleh
tingkat kopetensi penulis bukan interferensi bahasa lisan terhadap bahasa
tulis.
2. SARAN
Analisis kesalahan berbahasa sebenarnya cakupanannya bisa sangat luah dan
manfaatnya bisa lebih banyak. Oleh karena itu penulis menyarankan bagi peneliti
yang berminat dengan jenis penelitian ini bisa mengembangkan penelitiannya
lebih luas. Misalnya, analisis kesalahan berbahasa pada skripsi mahasiswa
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah angkatan 2006 dan
angkatan 2007. Dengan tujuan untuk membandingkan kopetensi berbahasa dari dua angkatan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti. Arsjad,
Maidar G. Ridwan, Sakura H. Pembinaan
Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Chaer,
Abdul. 2008. Sintaksis Bahasa Indonesia
(Pendekatan Proses). Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 1988. Tata
Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
Muslich,
Masnur. 2010. Garis-Garis Besar
Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia. Bandung: PT. Refika Aditama.
Putrayasa,
I.B. 2006. Analisis Kalimat Fungsi,
Kategori, dan Peran. Singaraja: Refika Aditama
Soeparno.
2008. Aliran Tagmemik (Teori, Analisis,
dan Penerapan dalam Pembelajaran Bahasa). Yogyakarta: Tiara Wacana.
Universitas Negeri Malang.
2000. Pedonam Penulisan Karya Ilmiah. Malang:
Departemen Pendidikan Nasional Universitas Negeri Malang.
https://donate.wikimedia.org/wiki/Special:FundraiserLandingPage? Diakses 27 november
2011. Pukul: 15.10.
Bro,skripsi yang di analisis ini judulnya apa ya? Terimakasih
BalasHapus