Rabu, 17 Oktober 2012

Kumpulan Puisi



Akal Bulus Kakak Senior
                                                Adiyatno Sam
Engkau mengajariku untuk hormat
Dengan sedikit bentakan
Engkau mengajariku untuk menghargai
Dengan sedikit scoot jump
Engkau mengajariku untuk disiplin
Dengan sedikit push up

Senior memang berkuasa
Junior memang tidak berdaya
Tampak dalam fakta
Dibalik kasat mata

Dalam cerita duka
Telah tersimpan cerita romansa
Dengan kedok berlagak antagonis
Terselip tujuan romantis

Bukan sekedar mencari mahasiswa kritis
Disamping puitis
Kau juga mencari mahasiswa romantis

150911


Aku Masih di Kaki Gunung
Adiyatno Sam

Cahayanya terhalang gunung dan sinarnya memancar ke segala arah
Aku di kaki gunung hanya mampu memandang harapan yang tak mungkin ku raih
Di kala angin senja menggilir malam ku terbius ombak mendesir karang
Aku di kaki gunung tersudut mata yang memandang lirih
Lambai dedaunan malam mengubah arah langkah beku
Aku di kaki gunung tak mau terperosok jauh dari jejak langkah-Mu

Cahayanya terhalang sebagian bumi dan sinarnya memancar keribuan titik
Aku masih di kaki gunung,
Jiwaku terbakar sementara ragaku beku
Sakit, pilu, tak kuasa ku tadah air mata yang penuh dosa ini
Dalam detak hening yang tak kunjung cair, membanjir dalam sunyi
Aku masih di kaki gunung
Tanpa kuasa tanpa rasa menindih perih jejak langkahku lalu

Ribuan titik-titik langit pancaran sinarnya
Bangunkanlah aku, doronglah aku
Jika perlu paksalah aku, cambuklah aku
Melangkahkan kaki beku kembali ke jejak langkah-Mu

Aku masih di kaki gunung
Tekadku mengharapkan ridho-Mu
Mohon sembuhkanklah aku

                                                                                    (22 Februari 2012)


Hanya ini
Adiyatno Sam
Hanya ini yang kumiliki
Hanya ini yang mampu ku beri
Hanya ini yang dapat ku jalani
Hanya ini yang slalu ku cari
Hanya ini yang slalu ku ingini
Hanya ini yang ku nanti
Hanya ini yang ku maknai
Hanya ini yang ku nilai
Hanya ini yang ku tandai
Hanya ini yang slalu ku benci
Hanya ini yang slalu ku ingkari
Hanya ini jalanku tuk berdiri
Dan hanya ini…

Hanyalah ini rasa yang ku beri
Hanyalah ini kasih yang ku nanti
Hanyalah ini diriku ini
 Hanya mampu memberi
Tak sanggup tuk memiliki
Dan hanya ini…

Kini hanyalah ini
Sendiri di sini tanpa ada mentari
Hanyalah ini harapanku pada Ilahi

Susah sedih kan kupandam sendiri
Dan hanya untuk ini aku masih berada disini
Karena hidup ini hanyalah mimpi
Mimpi yang akhirnya berakhir pada mati
Dan kembali pada-Mu ya Robbi
                                                            (2011)
 

Hati-Hati Hati
Adiyatno Sam
23 Agustus 2012

Hati harusnya murni bagai embun pagi
Hati tak bekerja sama dengan otak kanan maupun otak kiri
Biarlah hati menentukan pilihan hati
Sebab hati tak mudah dipungkiri
Hati-hati jangan termakan hati
Sebab hati susah dimnegerti
  Hati-hati terbelenggu hati
Karena permainan hati sering menyakitkan hati
    Hati harus berhati-hati memilih hati
 Pilihan hati kadang masih mengiris hati
Sebagai hati penuntun nurani
Buka tutup hati meski hati-hati
 Rapuh hati, tinggi hati, keras hati sering melingkari
                         Apalagi tak cukup menjaga diri dari kepalsuan hati
Menuntun diri dari lubuk hati
Menjadikan hari bermentari
Untuk jiwa yang murni sebagai pemilik hati
Hati-hati dengan hati sebagai petunjuk misteri


Kisah Baru
Adiyatno Sam
23 Agustus 2012
Segera ku ingin mengukir kisah baru
Kisah baru yang berbeda dari yang dulu
Yang dulu hanya berlalu yang tak perlu
Tak perlu banyak perluru
Banyak peluru hanya membuat ragu
Membuat ragu hati semakin pilu
Semakin pilu memikirkan rindu yang tak pernah berlalu
Pernah berlalu kisah pilu yang tak perlu
Tak perlu menghujam jantung untuk membuat kisah baru
Kisah baru hanya perlu sedikit sentuhan baru
Sentuhan baru yang hanya cukup menyentuh kalbu
Menyentuh kalbu hanya cukup dengan setetes madu
Setetes madu yang tak perlu tahu asal usul saat beradu
Saat beradu kisah antara yang barlalu dan yang baru
Yang baru berkhir biarlah berlalu
Biarlahlah berlalu jangan dijadikan lagu
Dijadikan lagu membuat teringat masa lalu
Masa lalu dia dan aku sudah tidak perlu
Tidak perlu ragu engkau denganku
Engkau denganku yang ku tunggu
Ku tunggu untuk mengukir kisah baru, sejarah baru, hingga terciptalah cucu


Melepasmu

Aku telah rela
Iklas ku melepas untuk kebahagiaanmu
Memang pedih hati ini harus melepasmu, melupakanmu
Aku harus rela, merelakanmu untuk kebahagianmu
Hanya cukup sampai di sini kemampuan hatiku mencoba merebutmu
Hanya ini hal terakhir yang mampu ku berikan padamu
Demi cintamu dan kebahagianmu
Cerita lalu biarlah  terbawa angin berlalu
Biarlah hatiku sendiri sepi
Memang itu pilihan terbaikkmu
Sungguh aku tak menyesal telah menyayangimu
Sungguh aku tak kecewa  telah mencintaimu
Doaku pasti slalu mengiringi untuk  kebahagianmu
Tiada benci rindu lagi yang ku tunggu
Tiada sedih tawa yang ku nanti
Kini, ku tlah terbebas dari belenggu cintaku
Sungguh…
Aku telah rela
Ikhlas ku untuk kepergianmu
Selamat jalan kekasih pujaan hatiku
Terima kasih segala lirik dan senyummu
Terima kasih atas rasa cinta yang kau ajarkan padaku


Pagi dikali ini
Adiyatno Sam
Pagi yang cukup cerah
Ku duduk di hadapanmu
Dengan sebagian cukup senyum palsu

Pepatah-pepatah itu engkau alunkan bagai sebuah lagu
Beharap kan menyentuh hatiku
Mengundang senyum diwajahmu

Aku mencoba dan terus mencoba
Ternyata, tak semua bentuk alunan lagu
Tak cukup merasuk hatiku

Engkau tak putus asa
Akupun juga demikian
Mencoba tuk saling memahami
Antara aku, engaku dan sebagian kami

200911


Puisi Lebai
Sam Devi Adiyatno
Duniaku begitu indah walau sesaat bersamamu
Entah daya tarik apa yang telah membuatku terpesona olehmu
Sangat jelas dimataku terbayang wajahmu yang slalu hiasi hariku
Sejuta rasa dan warna yang telah engkau beri
Silih berganti menemani
Hingga mampu membuka cakrawala baru dalam hidupku
Ribuan senyum tak sanggup menyaingimu
Hingga bidadari cemburu melihatmu

Sorot matamu bagai kilau permata
Merdu suaramu yang telah luluhkan hatiku
Senyum bibirmu meruntuhkan jiwaku
Itu semua tak begitu penting bagiku
Hanyalah hatimu yang mampu membuatku jatuh hati kepadamu

Semua rasa yang kumiliki kan kucurahkan kepadamu
Hidup dan matiku kan kuserahkan untukmu
Inilah aku yang mampu memujamu
Melalui untaian kata manis
Untuk menembus jantung hatimu
Mohon sambut aku
Sebagai balahan jiwamu
210911



Romansa Gila
Sam Devi adiyanno
Gila
Kisah remaja hamil tanpa ikatan
Bertunas peti sendiri
Tak cukup jauh dia menepi

Gila
Lagi-lagi gila
Romansa senjata malapetaka
Tumbuh subur pada jiwa muda

Gilanya
Kitab sekedar pegangan belaka
Tak ingat syukur pada Sang Pencipta
Hanya sahwat berdiri di atas segalanya

Dunia menjadi gila
Dengan gila yang lebih gila
Tidak hanya sekedar penyakit jiwa
Gila sadar lupa masa depan
(150911)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar